Minggu, 14 September 2008

Gerakan Tanam 100.000 Pohon



Sekitar pukul 08.00 Sabtu, 19 Januari 2008, lebih dari 1000 orang yang ikut serta terlibat dalam kegiatan Gerakan Tanam Seratus Ribu Pohon di Kabupaten Subang yang dipusatkan di Desa Caracas Kec. Pabuaran Kabupaten Subang. Kagiatan ini kerja sama antara SMKN 2 Subang sebagai sekolah induk dari USB SMKN Pabuaran dengan Yayasan Tanam Pohon Indonesia (YTPI) Jakarta. Pada kegiatan ini sebagai motor penggerak adalah USB SMK Pabuaran. Manurut Ketua Panitia, Ajim, S.Pd, MM, mengatakan kepada Info Subang, kegiatan ini dalam rangka menggugah warga Subang dalam menjaga lingkungan hidup yang selama ini rentan terhadap bencana alam yang diakibatkan oleh perusakan lingkungan. Dengan pola Plantation All Days (PAD/Menanam Ponon Hari Ini) dengan maksud supaya masyarakat sadar akan pentingnya pohon sebagai pelindung lingkungan dari bencana. "Jadi diharapkan masyarakat sadar walaupun hanya satu atau dua pohon," Ujar Ajim. Sekarang kita berusaha menanam pohon buah-buahan yang memiliki dampak ekonomi pada masyarakat. Sehingga tanpa harus menebang pohonnya. "Selama ini, 'kan masyarakat senang tanaman mahoni, ketika ditebang, penghijauannya kritis lagi. Itu yang harus kita hindari," papar Ajim. Dirinya merasa sedih dengan keadaan lingkungan di Kabupaten Subang saat ini. Tapi sebelum terlambat, hal itu harus segera dibangun. Menurutnya kerusakan yang terjadi sekarang hanya didaerah hulu dan perlu komitmen dalam perbaikan lingkungan. Dalam hal ini Ajim cukup bangga dengan komitmen Bupati Subang, yang terus berusaha melakukan perbaikan lingkunga dengan menanam pohon. Sedangkan di daerah hilir atau wilayah Subang Utara, menurut Ajim, hanya perlu dilakukan pengayaan penghijauan. Gerakan Tanam Seratus Ribu Pohon ini bersinergi dengan lembaga-lembaga Internasional yang peduli dengan kelestarian lingkungan hidup. Gerakan yang berpartner dengan Yayasan Tanam Pohon Indonesia ini merupakan gerakan nasional yang diawali dari Kabupaten Subang.-Sinergi Pendidikan berorientasi Kerja Dalam Gerakan yang bermitra denga YTPI ini sekaligus sebagai upaya sosialisasi USB SMKN Pabuaran yang berorientasi kerja. 

USB SMKN Pabuaran membuka Program Keahlian Agroindustri, Otomotif, Garment, dan Peternakan. Menurut Ajim yang kebetulan sebagai Kepala Sekolahnya, mengutarakan keberadaan SMK yang dikelolanya bagi tidak dibebankan biaya tinggi. Langkah ini sebagai salah satu upaya menjawab tantangan yang terjadi di Kabupaten Subang yang mencatat sektor pendidikan sebagai salah satu "penyumbang" angka kemiskinan. Hal ini disebabkan sekitar 40% siswa selesai sekolah, menjadi pengangguran. Artinya mereka melanjutkan tidak karena tidak ada biaya, kerja pun tidak karena mereka tidak memiliki kesiapan keterampilan. Akhirnya menganggur. Sedangkan pengangguran adalah komponen kemiskinan. Sehingga untuk menjawabnya diperlukan suatu strategi. Bersama Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Subang. Saat ini tidak memberikan ijin operasional SMA/SLTA tetapi membuka peluang ijin SMK. Kemudian strategi ini diimplementasikan dengan SMK. Namun untuk menjamin lulusannya bisa bekerja, pihaknya bermitra dengan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga siap pakai. Diantara perusahaan yang telah bermitra ialah: PT. Bhansu Elektronik Indonesia (Otomotif di Purwakarta), PT. You Tex Garment (Garment di Subang), PT Leong ASP (Peternakan), dan PT. Sari Kates (Agroindustri). Kenyataan dan upaya ini diamini oleh Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Kadisdiknas) Kabupaten Subang, Drs. H. Ma'mur Sutisna WD.MM.Pd. Menurut Ma'mur diharapkan dengan strategi ini bisa mengurangi angka pengangguran. 


Ada cerita unik dari usaha membuka USB SMK Pabuaran ini. Awalnya kepada siswa tidak akan dipungut biaya alias gratis. Namun ketika disosialisasikan kepada masyarakat, beberapa bulan tidak ada satupun siswa yang mendaftar. Setelah usut punya usut teryata dikalangan masyarakat memiliki anggapan bahwa kalau pendidikan gratis, mereka meragukan kualitas yang dihasilkan. Kemudian strategi dirubah dengan cara diantaranya membebankan biaya yang tidak memberatkan, dengan fasilitas dan peluang kerja tidak kalah dari SMK lainnya. 
Dari 21 orang siswa / siswi jurusan Peternakan 9 orang diantaranya telah resmi diangkat menjadi “ karyawan tetap “ oleh perusahaan pasangan USB SMKN Pabuaran , sehingga selain menjadi siswa mereka juga sebagai karyawan . (Satriya)

Tidak ada komentar: